Minggu, 17 Mei 2015

Kandungan Daun Salam

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Halo sahabat hebal mas Yudist, maaf beberapa hari terakhir mas Yudist gak ada melanjutkan postingan tentang daun salam karena ada beberapa kesibukan yang harus didahulukan. Tapi sekarang, mas Yudist akan memberitahukan kepada sahabat herbal semua mengenai kandungan daun salam yang harus kita ketahui. Semoga dengan mengetahui kandungan daun salam, kita semua bisa yakin akan manfaat yang didapat dari mengkonsumsi daun salam yang baik dan benar.

Kandungan Daun Salam
          Daun salam rasanya wangi dan klat. Seperti yang pernah disebutkan sebelumnya, daun salam mengandung minyak atsiri 0,17% sitral, egeunol, flavonoid, dan metil kavikol. Ekstrak etanol yang terdapat dari daun salam ini berfungsi sebagai berkhasiat sebagai zat anti cacing.
            Daun salam adalah sumber serta vitamin A, vitamin C, kalsium, zat besi, dan mangan yang sangat baik. Salam juga merupakan sumber folat yang  baik. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa kandungan zat tannin, minyak atsiri dan flavonoid yang tersimpan dalam daun salam dapat memberi efek hipoglikemik ( mengendalikan kadar glukosa dalam darah ). Dengan demikian, kombinasi zat-zat yang tersimpan dalam daun salam ini sanggup menekan kadar gula darah yang tinggi. Daun salam juga terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah,
            Salam mengandung tannin, flavonoid, saponin, triterpen, polifenol, alkaloid dan minyak atsiri :
1.  Tanin
          Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu.Secara kimia terdapat dua jenis utama tanin, yaitu tanin terkondensas dan tanin terhidrolisis. Tannin terkondensasi atau glavolan secara biosintesis dapat dianggap terbentuk dengan cara kondensasi katekin tunggal ( galokatekin ) yang membentuk senyawa dimer dan kemudian oligomer yang lebih tinggi. Ikatan karbon-karbon menghubungkan satu flavon dengan satuan berikutnya melalui ikatan 4-6 atau 6-8.Kebanyakan flavolan mempunyai 2-20 satuan flavon.Tanin terhidrolisis terdiri atas dua kelas, yang paling sederhana ialah depsida galoiglukosa. Pada senyawa ini, inti yang berupa glukosa dikelilingi oleh lima atau lebih gugus ester galoil. Pada jenis yang kedua, inti molekul berupa senyawa dimer asam galat yaitu asam heksahidroksidifenat, yang berikatan dengan glukosa.Bila dihidrolisis, elagitanin ini menghasilkan asam elagat.
2.  Flavonoid
            Flavonoid sebagai suatu senyawa fenol dalam dunia tumbuhan dapat ditemukan dalam bentuk glikosida maupun aglikonnya. Aglikon flavonoid mempunyai kerangka dasar struktur C6-C3-C6.Berdasarkan tingkat oksidasi serta subsituennya kerangka flavonoid dibedakan menjadi berbagai jenis seperti flavon flavonol, khalkon, santon, auron, flavon, antosianidin, dan leukoantosianidin. Flavonoid mengandung cincin aromatic tang terkonjugasi dank arena itu menunjukan iota serapan yang kuat pada daerah spectrum UV          ( ultra violet ) dan spectrum tampak. Flavonoid umumnya terdapat dalam tumbuhan, terikat pada gula seperti glikosida.Aglikon flavonoid terdapat dalam suatu tumbuhan dalam beberapa bentuk kombinasi glikosida.
3.  Minyak Atsiri
          Minyak atsiri dapat bersumber pada setiap bagian tanaman yaitu dari daun, bunga, biji, batang atau kulit dan akar atau rhizome. Minyak atsiri disebut juga minyak eteris yaitu minyak yang mudah menguap dan diperoleh dari tanaman dengan cara penyulingan, biasanya tidak berwarna terutama bila masih dalam keadaan segar, setelah terjadi proses oksidasi dan pendamaran makin lama akan berubah menjadi gelap, untuk menhindarinya harus disimpan dalam keadaan penuh dan tertutup rapat ( Guenther,1987 ). Minyak atisiri umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O) serta berbagai persenyawaan kimia yang mengandung unsur Nitrogen (N) dan belerang (S) ( Ketaren,1985 ). Beberapa minyak atisiri dapat digunakan sebagi bahan antiseptic internal dan eksternal, bahan analgesic, hemolitik atau enzimatik, sedative, stimulant, untuk obat sakit perut, bahan pewangi kosmetik, dan sabun.
4.  Polifenol
            Senyawa fenol meliputi aneka ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan, yang mempunyai ciri sama yaitu cincin aromatic yang mengandung satu atau dua penyulih hdiroksil. Senyawa fenol cenderung mudah larut dalam air karena umumnya sering kali berikatan dengan gula sebagai glikosida, dan biasanya terdapat dalam vakuola sel. Beberapa ribu senyawa fenol telah diketahui strukturnya.Flavonoid merupakan golongan terbesar, tetapi fenol mosiklik sederhana, fenil propanoid, dan kuinon fenolik juga terdapat dalam jumlah yang besar.Beberapa golongan bahan polimer penting dalam tumbuhan seperti lignin, melanin, dan tanin adalah senyawa polifenol.
5.  Alkaloid
          Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar.Pada umumnya alkaloid mencangkup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai bagian dari system siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol, jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan.Umumnya alkaloid tidak berwarna, bersifat optis aktif dan sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar.
6.  Kandungan Senyawa
          Pada umumnya sering dijumpai daun salam digunakan obat sakit perut. Ternyata khasiat daun salam tidak hanya itu, melainkan juga dapat digunakan untuk menghentikan buang air besar yang berlebihan. Tidak hanya pada daunnya, namun pohon salam ini dapat dimanfaatkan mulai dari akar, kulit batang, dan buah.
            Terdapat beberapa kandunga yang ada didalam pohon salam antara lain minyak essensial, minya atsiri, tanin, dan flavonoid. Dengan kandungan tersebut maka pohon salam banyak dimanfaatkan dengan mengolahnya untuk mengobati berbagai macam penyakit antara lain melancarkan peredaran darah, mengatasi asam urat, kolesterol tinggi, radang lambung, diare, gatal-gatal, stroke, dan kencing manis.

0 komentar:

Posting Komentar